CHINESE BRIDGE PROGRAM

Chinese Bridge Program, “Mengulik teknik pembuatan kerajinan tas oleh Liming Vocational University bersama SMK Negeri 5 Denpasar”

Pada masa pasca pemulihan pasca pandemi Covid-19,  tingginya permintaan dalam produksi industri kerajinan tas mulai kembali melonjak di Tiongkok. Dilansir dari Chinadaily.com, pada tahun 2022 tercatat dalam pasar luar negeri Tiongkok,  ekspor industri tas Tiongkok melonjak sebanyak 33,2 % dari tahun 2021. Hal ini menjadi bentuk pesatnya pertumbuhan ekonomi dibidang industri tas di Tiongkok. Daya tarik kerajinan tas buatan Tiongkok juga memiliki bermacam-macam model dan gaya khas Tiongkok, sehingga hal ini membuat penjualan dan pertumbuhan ekonomi industri tas terus berkembang luas ke luar negara Tiongkok.

Mengusung tema pesatnya pertumbuhan industri tas ini, Liming Vocational University yang merupakan Perguruan Tinggi Kejuruan yang berbasis Vokasi dan berorientasi pada Praktik Keterampilan bersama ICCCM ( International Cultural Communication Center Malaysia) menjadi wadah penyelenggara Chinese Bridge Program yang bekerja sama dengan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di pulau Bali, Indonesia yaitu SMK Negeri 5 Denpasar. Pada kesempatan ini, SMK Negeri 5 turut ikut bekerja sama dengan Liming Vocational University ICCCM dalam menyelenggarakan program Chinese Bridge 2022 di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan.

Chinese Bridge Program ini bersifat gratis sehingga peserta tidak dipungut biaya apapun dalam mengikuti training dalam program ini. Program dimulai pada tanggal 19 - 23 Desember 2022. Seluruh training Chinese Bridge Program diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom. Para pemateri merupakan dosen pengajar langsung dari Liming Vocational University. Para pemateri dari training tersebut yaitu Ms. Lin Ruozheng, Ms. Huang Wei, Ms. Zhuang Manli, Ms. Zheng Xiaomin, Ms. Zhang Hualing dan Mr. Zhang Guoxin. Durasi Pembelajaran berlangsung selama 1,5-3 jam di setiap pertemuan nya. Sehingga memungkinkan sesi pembelajaran berlangsung secara efektif untuk setiap peserta yang mengikutinya.

Tidak hanya memberikan materi dasar mengenai pembelajaran bahasa Mandarin, Chinese Bridge Program yang diselenggarakan oleh Liming Vocational University dan ICCCM bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Denpasar kali ini juga mengangkat materi training singkat mengenai gaya desain tas yang dikembangkan dari bahan kain hingga training mengenai metode pembuatan tas yang berbahan dasar dari kain.

Topik materi dalam Chinese Bridge Program ini yaitu “Introduction to Mandarin”, “Mandarin Listening and Speaking“, “Mandarin Character Writing”, “Practical Fashion Design in Mandarin”, “Pattern Making Technique of Chinese Fabric Bag”, “The Art of Making Ancient Style Incense Pouches” dan “Chinese Style Fabric Bag Sewing”. Dalam sesi training berlangsung, pemateri tidak hanya menjelaskan secara teori namun juga ada sesi praktik langsung cara menjahit tas oleh pemateri Liming Vocational University.

Selama training berlangsung, murid SMK Negeri 5 Denpasar juga diberikan tugas dan membuat pola tas yang sudah diajarkan selama sesi training. Tidak sampai disitu saja, kemampuan berbahasa Mandarin siswa-siswi tersebut juga diuji dengan adanya praktik berbicara dalam bahasa Mandarin dan merekamnya sebagai bahan penilaian akhir.

Para peserta murid yang mengikuti training menunjukkan antusiasmenya dalam training ini. Hal tersebut terlihat sebanyak 66 peserta siswa-siswi dari SMK Negeri 5 Denpasar yang mengikuti Chinese Bridge Program ini selama 5 hari atau 11 jam. Setelah menjalani dan mengikuti program selama 5 hari atau 11 jam, masing-masing peserta mahasiswa akan mendapatkan e-certificate untuk sebagai tanda telah mengikuti training 11 jam “Chinese Bridge Program”.

Di akhir sesi program, 2 peserta siswa perwakilan SMK Negeri 5 Denpasar memberikan ucapan terima kasih secara singkat kepada pihak penyelenggara dan juga menyampaikan kesan pengalaman yang mereka alami selama mengikuti sesi training Chinese Bridge Program yang bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Denpasar. Para siswa dan guru berharap, di tahun yang akan datang semakin banyak pelajar SMK dapat mengikuti program ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka mengenai industri kreatif kerajinan yang berkembang pesat di Indonesia saat ini.